Saya dilahirkan dan dibesarkan disebuah keluarga kecil yang
sederhana. Sebuah keluarga yang telah banyak mengajari saya makna dari sebuah
kehidupan. Tepatnya 22 tahun yang lalu saya dilahirkan pada hari Sabtu, 4 Rajab
1414 H atau bertepatan dengan tanggal 18 Desember 1993 M di Kota Duri,
Kecamatan Mandau. Seorang anak yang dikenal orang sebagai seorang yang pendiam.
Bahkan ketika di SD, teman-teman mengatakan saya adalah orang yang paling
pendiam dikelas. Anak ketiga dari tiga orang bersaudara. Inilah si bungsu yang
dari kecil sudah diajarkan untuk mandiri dari kecil. Si bungsu yang dibesarkan oleh berbagai macam masalah peliknyanya hidup. Dari kecil sudah bisa
melihat cara berbisnis. Dulu ketika ibu saya masih memiliki ladang sayur, saya
sering diajak oleh orangtua saya untuk berjualan sayur yang sudah siap untuk
dijual ke pasar. Selepas berladang sayur, ibu saya beralih kegiatan berjualan
lemang, kue bolu kukus, dan berjualan goreng-gorengan hingga saat ini. Ketika
SD saya sudah membiasakan diri meniru kegiatan ibu saya yang suka berjualan.
Pada saat itu saya kelas 3 SD, kebetulan buah jambu biji dirumah saya sedang
banyak berbuah, lalu saya membawa jambu tersebut kesekolah sekantong plastik
yang lumayan besar. Dan hasilnya, pulang-pulang saya membawa uang karena jambu
tersebut laku terjual ke teman-teman saya. Begitu pula saat ibu saya berjualan
kue bolu kukus dan gorengan pada saat saya duduk dikelas 6 SD. Saya pun
menjualnya ke teman-teman saya disekolah. Berawal dari saya membawa bekal kue
dan gorengan tersebut ke sekolah, kemudian teman-teman banyak yang memesannya
kepada saya. Lumayan hasilnya untuk nambah-nambah uang belanja saya, hehe.
Tetapi tetap, prestasi juga tidak saya tinggalkan begitu saja walaupun
berjualan di sekolah. Alhamdulillah di SD saya selalu mendapatkan ranking di
posisi 10 besar.
Saat memasuki Sekolah Menengah Pertama di SMPS Hubbul Wathan Duri,
saya juga masih melakukan hal yang sama ketika di SD. Yaitu membantu orang tua
saya berjualan gorengan disekolah. Menjualnya kepada teman-teman dan guru-guru
SMP. Ketika di SMP inilah saya mulai belajar untuk melibatkan diri kedalam
organisasi sekolah. Organisasi yang saya ikuti yaitu Gerakan Pramuka Hubbul
Wathan dan OSIS SMP Hubbul Wathan. Dengan mengikuti organisasi, perlahan-lahan
saya mulai mengembangkan kemampuan diri saya. Di OSIS saya dipercayai sebagai
Koordinir Bidang Agama. Pun prestasi akademik tidak saya abaikan. Selalu
berusaha untuk terus memperbaiki prestasi sampai akhirnya bisa memperoleh
posisi 3 besar dikelas.
Hal yang sama masih tetap saya lakukan ketika duduk dibangku SMA.
Saat itu saya lulus tes masuk di SMAN 3 Mandau, Duri. Dari kelas X SMA sampai
kelas XII SMA saya masih tetap membantu orangtua saya menjual kue. Walaupun
hanya dikelas, tetapi lumayan juga karena banyak juga teman-teman saya ketika
waktu istirahat malas untuk ke kantin. Karena pasti berdesak-desakan. Jadi
mereka mencari aman dengan memesan gorengan dengan saya. Saya tidak gengsi
dengan hal yang saya lakukan. Saya senang dengan apa yang saya lakukan. Karena
dengan hal itu saya bisa membantu kedua orangtua saya. Walaupun tidak seberapa,
hal itu bisa menyenangkan hati mereka.
Saat dibangku SMA saya masuk di organisasi Rohis, yaitu Rohani
Islam. Disini saya menemukan teman-teman sekaligus saudara saya yang baru. Pada
saat periode 2010/2011, saya dipercayai oleh teman-teman Rohis dibidang
Koordinasi Komunikasi dan Informasi. Disini saya lebih mengembangkan diri.
Hingga di akhir-akhir kelas XII saya mulai menggunakan jilbab lapis.
Walaupun aktif sebagai Aktivis Dakwah Sekolah, begitu sebutan
orang-orang kepada kami yang masuk organisasi Rohis. Tetap prestasi akademik
terus saya tingkatkan. Hingga di kelas XII saat sekolah saya mendapatkan
undangan dari UIN Sultan Syarif Kasim. Undangan untuk masuk kuliah di UIN SUSKA
Riau melalui jalur PBUD. Dengan bismillah maka saya pun masuk jalur PBUD dan
alhamdulillah saya lulus. Dikampus saya belajar banyak hal. Pertama sekali
sampai dikampus, organisasi yang pertama saya cari adalah Rohis. Ya, saya
senang berada di Rohis. Saya bisa dekat dan bersahabat dengan orang-orang yang
sholeh dan sholehah.
Semasa kuliah saya masih tetap menjual goreng. Bedanya kalau di
Duri gorengan yang saya jual adalah buatan ibu saya. Kalau di Pekanbaru, di
kampus UIN Suska gorengan yang saya jual adalah buatan saya sendiri dan kakak
senior yang tinggal di Asrama Putri UIN Suska Riau. Jumlah yang kami terima
tidak sedikit. Pesanan yang kami terima paling banyak berjumlah 4.000 kotak
snack. Pesanan tersebut kami terima untuk acara seminr-seminar yang diadakan
oleh BEM/HMJ/kegiatan yang diadakan mahasiswa yang lainnya. Dan sebagiannya
lagi kami menjualnya di asrama, karena saat itu saya tinggalnya di asrama putri
UIN Suska Riau. Saya jajakan gorengan saya itu dari lantai 3 sampai ke lantai 1
asrama.
Pengalaman organisasi sangat banyak saya dapatkan selama berada di
kampus. Selain masuk di organisasi Rohis fakultas yang bernama FK-Massya (Forum
Kajian Mahasiswa Syariah & Hukum), saya juga masuk di organisasi Himpunan
Mahasiswa Jurusan (HMJ D3 PS) dan juga SCEI (Study Club Economic Islamic).
Tahun pertama saya berada di FK-Massya, saya diberi amanah sebagai
anggota BPA (Badan Pembinaan Anggota) atau nama lainnya Kaderisasi, tahun kedua
saya mendapatkan amanah yang lebih berat lagi yaitu sebagai Koordinator BPA itu
sendiri, serta di tahun ketiga saya kembali mendapatkan amanah kembali di
keanggotaan BPA tersebut.
Saat berada di HMJ pun saya mendapatkan amanah. Tahun pertama saya
diamanahi sebagai anggota bidang Keagamaan dan tahun kedua saya mendapatkan
amanah yang sangat berat, bendahara umum. Dan di SCEI saya diamanahi di anggota
bidang Financial dan Kesekretariatan.
Semua amanah yang saya dapatkan bukanlah keinginan saya. Melainkan
atas kepercayaan orang-orang disekitar saya. Karena bagi saya menjalankan
amanah bukanlah hal yang mudah. Amanah itu berat, lebih berat daripada beban 20
kg. Itulah yang saya rasakan selama mejalankan amanah-amanah yang saya terima. Karena
amanah itu nantinya akan saya pertanggungjawabkan diakhirat nantinya.
Sekian dulu pengenalan singkat dari saya. Mulai dari pengenalan
masa kecil saya hingga saat kuliah sekarang ini. Nantikan episode saya
berikutnya dicerita saya dimasa-masa berikutnya. Terutama cerita saat nantinya
saya bersama dengan pemilik tulang rusuk ini. Hehehe....
wqqqh,sukses selalu mbak
BalasHapussemur jengkol
Mbak ceritain soal keadaan asrama nya dong? Penasaran pengen tau
BalasHapus